Memimpikan Transportasi Nyaman dan Murah

Mengikuti seminar sehari dengan topik Meningkatkan kualitas hidup melalui penyediaan ruang pedestrian, parkir dan transportasi berkelanjutan yang diadakan Pemkot Solo, Selasa (5/5), rasanya mimpi mengenai adanya transportasi yang aman, nyaman dan murah di Kota Solo akan mendekati kenyataan.

Sebagai pembicara utama adalah mantan walikota Bogota, Kolombia, Enrique Penalosa, yang berhasil mengubah transportasi Kota Bogota yang sebelumnya macet dan semrawut menjadi transportasi yang aman, nyaman dan berkelanjutan.
Penalosa menyampaikan teori bahwa pembangunan jalan raya tidak akan mengatasi kemacetan lalu lintas karena akan memacu peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang tidak akan bisa ditampung oleh jalan raya. Lebih baik dana pembangunan jalan raya digunakan untuk membangun prasarana transportasi untuk kendaraan tak bermotor yang bersifat berkelanjutan, bebas polusi dan hemat energi.
Lain lagi dengan pengalaman penulis ketika berada di Perth, Australia Barat. Kota ini mempunyai transportasi yang aman, nyaman dan tepat waktu. Angkutan umum terpadu antara bus, kereta rel dan feri. Penggunaan kendaraan pribadi sangat sedikit. Sepeda motor sangat jarang, boleh dikata tidak ada. Akan tetapi fasilitas angkutan umum sangat andal. Bus dan kereta rel tersedia setiap 10 menit-15 menit dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan yang tepat di setiap terminal dan halte.
Bus, kereta rel atau feri hanya dilayani oleh seorang sopir sehingga sangat efisien. Semua sopir sangat ramah terhadap penumpang dan siap membantu penumpang apabila ada kesulitan. Kaum usia lanjut dan penyandang cacat tidak perlu khawatir. Pintu bus lantainya dilengkapi dengan pelat baja yang bisa menjulur sebagai jembatan antara trotoar dan lantai bus sehingga pengguna kursi roda dengan mudah naik bus. Demikian pula ibu-ibu yang membawa kereta bayi.
Inilah yang namanya betul-betul angkutan umum, yang melayani segala lapisan dan jenis masyarakat dengan tanpa pandang bulu, semuanya merasa aman, nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Untuk membayar ongkos, penumpang bisa membayar langsung ke sopir bus atau menggunakan kartu smart rider, kartu magnetic yang bisa diisi ulang dan bisa dibeli di agen-agen penjualan, yang ditempelkan pada mesin validasi.
Yang lebih mengagumkan lagi, untuk angkutan rel, walaupun tidak dijaga, semua penumpang dengan sukarela menempelkan smart rider di mesin validasi atau membeli karcis lewat mesin yang tersedia di stasiun atau halte. Kalau sistem ini diterapkan di Solo, bisa jadi penumpang yang tidak membayar akan jauh lebih besar daripada yang membayar.
Subsidi angkutan diberikan kepada orang tua, mahasiswa dan pelajar yang nilainya setengah dari tarif umum. Subsidi angkutan yang lain diberikan untuk angkutan dalam kota menggunakan bus yang tidak dipungut bayaran. Kota Perth yang bentuknya memanjang ke timur-barat seperti kota Solo mempunyai tiga jalur angkutan bus kota gratis. Ketiga jalur tersebut adalah jalur utara- selatan, jalur barat-timur bagian utara dan barat-timur bagian selatan.
Kalau diterapkan di kota Solo jalur tersebut bisa dibuat misalnya Nusukan-Gading untuk jalur utara-selatan, Kerten-Tirtonadi-Jurug dan Kerten-Tipes-Gading. Bus kota gratis ini kondisinya lebih baik dari bus yang melayani jalur luar kota dan tersedia setiap 10 menit-15 menit.
Kapan Kota Solo mempunyai angkutan kota yang gratis, aman, nyaman dan tepat waktu? Hal ini mungkin bisa terjadi jika subsidi BBM semua dialihkan untuk angkutan dalam kota. Subsidi angkutan kota ini akan lebih mengenai sasaran kalangan masyarakat bawah yang tidak kuat memiliki mobil pribadi. Demikian pula pengguna kendaraan pribadi diharapkan akan tergiur menggunakan kendaraan angkutan umum yang gratis sehingga kemacetan lalu lintas dalam kota diharapkan akan berkurang.

Terpadu
Selain di Perth, penulis juga mempunyai pengalaman menarik mengenai angkutan umum di Adelaide Australia Selatan. Hampir sama dengan di Perth, angkutan umum di Adelaide terpadu antara bus, kereta rel dan trem. Di kota ini angkutan umum lebih mendominasi daripada kendaraan pribadi. Di terminal-terminal bus yang besar yang berada di luar kota, disediakan tempat parkir kendaraan pribadi yang cukup luas dan aman walaupun tidak bayar.
Pengguna kendaraan pribadi dari luar kota cenderung akan menggunakan kendaraan bus umum yang dapat diandalkan kenyaman dan ketepatan waktunya daripada menggunakan kendaraan pribadi yang relatif lebih mahal biaya operasinya. Sistem informasi angkutan umum di kota Adelaide lebih bagus daripada di Perth. Semua pemberhentian bus (halte) diberi nomor, sehingga penumpang awam seperti penulis ketika saat-saat awal di Adelaide, tidak akan salah turun.
Di Adelaide, membayar ongkos perjalanan tidak menggunakan kartu smart rider, tetapi menggunakan karcis yang berlaku untuk 10 kali perjalanan. Sekali perjalanan berlaku dua jam, sehingga kalau kita berpindah jalur selama belum melampaui dua jam tidak dikenakan bayaran lagi. Penggunaan karcis dilakukan dengan jalan memasukkannya ke dalam mesin validasi ketika kita naik bus atau kereta rel atau trem.
Dengan demikian jika kita ingin hemat dalam perjalanan misalnya akan belanja, maka waktu belanja kita harus selesai sebelum dua jam sejak kita naik bus pertama kali. Jika kita melakukan hal ini untuk pulangnya kita tidak perlu membayar lagi. Untuk menarik pengguna angkutan pribadi dibedakan antara tarif jam puncak dan tidak. Tarif jam tidak puncak separuh dari tarif jam puncak. Jam tidak puncak berlaku antara pukul 09.00 sampai pukul 15.00.
Di Adelaide juga ada jalur cepat khusus untuk bus kota yang namanya Obahn. Jalur ini tidak berupa jalan raya pada umumnya, tetapi yang ada hanya jalan untuk tapak ban bus yang terbuat dari beton. Untuk setiap lajur di kanan kirinya diberi rel penahan agar bus tetap berjalan pada lajurnya. Untuk setiap bus yang akan melewati jalur ini di kanan kiri badan bus yang terletak dekat roda depan terpasang roda kecil yang akan menempel pada rel pada jalur Obahn ini.
Jalan bus semacam ini menghemat bahan perkerasan yang tidak efektif dan lebih memberikan rasa aman kepada pengemudi bus karena walaupun dengan kecepatan tinggi, bus akan tetap terkendali. Tidak ada perbedaan tarif antara bus yang lewat jalur cepat bebas hambatan ini dengan yang lewat jalur jalan umum, tarif tetap berlaku berdasar waktu bukan jarak.
Lain dengan yang ada di Indonesia, untuk melewati jalan tol yang cepat dan bebas hambatan kita dipungut bayaran lebih. Selain itu tarif bus kota di Indonesia berdasar jalur dengan tarif jauh dekat sama.
Cuma untuk membentuk sistem angkutan umum yang terpadu ini perlu ada kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah. Di Adelaide, angkutan umum ditangani oleh Adelaide Metro yang pengelolaannya merupakan gabungan dari beberapa perusahaan angkutan swasta dengan pemerintah Australia Selatan.
Harapan penulis, pengalaman ini bisa menambah mimpi Pemkot Solo untuk membangun transportasi yang berkelanjutan seperti yang pernah diseminarkan. Sebagai warga Solo, saya berharap mimpi tersebut cepat terwujud.