Capres "Jualan" isu Ambalat
Jakarta (Espos) Para Capres peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2009 makin aktif memanfaatkan isu-isu besar yang tengah menjadi perhatian nasional dalam kampanye mereka. Setelah soal Manohara dan Prita Mulyasari, giliran soal sengketa Ambalat jadi materi ”jualan” mereka.
Capres Megawati Soekarnoputri menyindir pemerintah soal minimnya anggaran pertahanan untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). ”Saya takut kapal kita nyenggol dikit, bukan dia (Malaysia) yang mental, malah kita yang mental,” kata Mega, di Jakarta Media Center, Jakarta Pusat, Jumat (5/6).
Ia pun mengaku heran dengan pemerintahan saat ini yang hanya menganggarkan pertahanan sebesar 4% dari APBN 2009. ”Kenapa militernya sendiri nggak terpikir seperti itu, ya,” kata Mega. Menurut Mega, situasi dunia yang relatif damai saat ini tidak bisa dijadikan alasan pemerintah Indonesia untuk menurunkan anggaran pertahanannya. ”Kedaulatan ini harus diperhatikan setiap saat. Apakah karena damai, jadi dibiarkan saja bobol terus?” tegasnya. Ambalat juga menjadi materi kampanye Capres Jusuf Kalla (JK). JK menyatakan, dirinya berharap Indonesia jadi bangsa bermartabat dan bukannya bermartabak.
Hal ini disampaikan JK di depan peserta Rakernas I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), di Swiss Bell Hotel, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat.
”Bangsa ini harus punya martabat tapi bedakan antara martabat dan martabak karena kalau salah sebut bisa lain maknanya,” kata JK. Dia mengatakan, kata martabat berarti disegani dan dihormati oleh bangsa lain. Sedangkan martabak artinya bisa dipermainkan tanpa bisa melawan.
”Lihat saja martabak bisa dibanting kanan kiri tapi tidak bisa melawan apa-apa,” kata JK. Sama seperti Mega, JK juga menyatakan perlu adanya pembenahan sistem Alutsista.
Sebelumnya, Capres incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, tak ada hubungan antara pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia dengan persoalan minimnya anggara Alutsista.
Hingga memasuki hari keempat kampanye, Jumat kemarin, para pasangan Capres-Cawapres mulai meningkatkan aktivitas kampanyenya. Mega juga sempat menemui korban lumpur Lapindo, kemarin. Pasangan nomor urut 1, Mega-Pro juga mempersiapkan untuk melakukan roadshow di Pulau Jawa. Prabowo menyatakan, Mega akan berkeliling di wilayah selatan Pulau Jawa sedangkan Prabowo akan berkeliling di wilayah utara. Selain Pulau Jawa, mereka juga akan melakukan kunjungan sebanyak-banyaknya di daerah se- Indonesia.
Sementara itu, pasangan SBY-Boediono mempersiapkan kampanye rapat umum di 11 kota di Indonesia, termasuk Solo. Gongnya, pasangan ini akan menggelar kampanye di Jakarta. Di luar jadwal tersebut, pasangan ini juga aktif mengunjungi masyarakat, misalnya di pasar tradisional seperti yang dilakukan Boediono di Pasar Inpres Jelambar, Jakarta, Jumat kemarin.
Sedangkan Tim Kampanye Nasional JK-Win membuat strategi dengan melakukan kegiatan bagi pasangan Capres-Cawapres setiap harinya di daerah-daerah untuk penguatan citra JK-Win. Mereka memasang strategi mengikuti kegiatan yang dilakukan pasangan rivalnya, misalnya dengan melakukan pertemuan dengan organisasi masyarakat.
Kegiatan kampanye Capres-Cawapres
Mega-Pro
Kampanye dimulai pekan depan:
Target utama: Mega road show di wilayah selatan Pulau Jawa, Prabowo di wilayah utara. Target selanjutnya ke Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Jadwal dibahas lebih lanjut.
SBY-Boediono
Menggelar rapat akbar di 11 kota:
Merauke 12 Juni
Kendari 13 Juni
Malang 14 Juni
Bandar Lampung 16 Juni
Pekanbaru 20 Juni
Medan 21 Juni
Padang 22 Juni
Denpasar 27 Juni
Balikpapan 28 Juni
Solo 29 Juni
Jakarta 4 Juli
JK-Win
-Strategi utama mengikuti roadshow yang dilakukan pasangan SBY-Boediono dan Mega-Pro. Bila pasangan lain ke pondok pesantren, pasangan JK-Win akan melakukan hal sama, termasuk kemungkinan di pondok pesantren yang sama.
-Strategi lain, melakukan roadshow di sejumlah tempat di berbagai daerah, misalnya pasar tradisional, setiap hari pada masa kampanye dari 2 Juni - 4 Juli.
Sumber: tim sukses pasangan Capres-Cawapres.
Capres Megawati Soekarnoputri menyindir pemerintah soal minimnya anggaran pertahanan untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista). ”Saya takut kapal kita nyenggol dikit, bukan dia (Malaysia) yang mental, malah kita yang mental,” kata Mega, di Jakarta Media Center, Jakarta Pusat, Jumat (5/6).
Ia pun mengaku heran dengan pemerintahan saat ini yang hanya menganggarkan pertahanan sebesar 4% dari APBN 2009. ”Kenapa militernya sendiri nggak terpikir seperti itu, ya,” kata Mega. Menurut Mega, situasi dunia yang relatif damai saat ini tidak bisa dijadikan alasan pemerintah Indonesia untuk menurunkan anggaran pertahanannya. ”Kedaulatan ini harus diperhatikan setiap saat. Apakah karena damai, jadi dibiarkan saja bobol terus?” tegasnya. Ambalat juga menjadi materi kampanye Capres Jusuf Kalla (JK). JK menyatakan, dirinya berharap Indonesia jadi bangsa bermartabat dan bukannya bermartabak.
Hal ini disampaikan JK di depan peserta Rakernas I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), di Swiss Bell Hotel, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat.
”Bangsa ini harus punya martabat tapi bedakan antara martabat dan martabak karena kalau salah sebut bisa lain maknanya,” kata JK. Dia mengatakan, kata martabat berarti disegani dan dihormati oleh bangsa lain. Sedangkan martabak artinya bisa dipermainkan tanpa bisa melawan.
”Lihat saja martabak bisa dibanting kanan kiri tapi tidak bisa melawan apa-apa,” kata JK. Sama seperti Mega, JK juga menyatakan perlu adanya pembenahan sistem Alutsista.
Sebelumnya, Capres incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, tak ada hubungan antara pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia dengan persoalan minimnya anggara Alutsista.
Hingga memasuki hari keempat kampanye, Jumat kemarin, para pasangan Capres-Cawapres mulai meningkatkan aktivitas kampanyenya. Mega juga sempat menemui korban lumpur Lapindo, kemarin. Pasangan nomor urut 1, Mega-Pro juga mempersiapkan untuk melakukan roadshow di Pulau Jawa. Prabowo menyatakan, Mega akan berkeliling di wilayah selatan Pulau Jawa sedangkan Prabowo akan berkeliling di wilayah utara. Selain Pulau Jawa, mereka juga akan melakukan kunjungan sebanyak-banyaknya di daerah se- Indonesia.
Sementara itu, pasangan SBY-Boediono mempersiapkan kampanye rapat umum di 11 kota di Indonesia, termasuk Solo. Gongnya, pasangan ini akan menggelar kampanye di Jakarta. Di luar jadwal tersebut, pasangan ini juga aktif mengunjungi masyarakat, misalnya di pasar tradisional seperti yang dilakukan Boediono di Pasar Inpres Jelambar, Jakarta, Jumat kemarin.
Sedangkan Tim Kampanye Nasional JK-Win membuat strategi dengan melakukan kegiatan bagi pasangan Capres-Cawapres setiap harinya di daerah-daerah untuk penguatan citra JK-Win. Mereka memasang strategi mengikuti kegiatan yang dilakukan pasangan rivalnya, misalnya dengan melakukan pertemuan dengan organisasi masyarakat.
Kegiatan kampanye Capres-Cawapres
Mega-Pro
Kampanye dimulai pekan depan:
Target utama: Mega road show di wilayah selatan Pulau Jawa, Prabowo di wilayah utara. Target selanjutnya ke Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Jadwal dibahas lebih lanjut.
SBY-Boediono
Menggelar rapat akbar di 11 kota:
Merauke 12 Juni
Kendari 13 Juni
Malang 14 Juni
Bandar Lampung 16 Juni
Pekanbaru 20 Juni
Medan 21 Juni
Padang 22 Juni
Denpasar 27 Juni
Balikpapan 28 Juni
Solo 29 Juni
Jakarta 4 Juli
JK-Win
-Strategi utama mengikuti roadshow yang dilakukan pasangan SBY-Boediono dan Mega-Pro. Bila pasangan lain ke pondok pesantren, pasangan JK-Win akan melakukan hal sama, termasuk kemungkinan di pondok pesantren yang sama.
-Strategi lain, melakukan roadshow di sejumlah tempat di berbagai daerah, misalnya pasar tradisional, setiap hari pada masa kampanye dari 2 Juni - 4 Juli.
Sumber: tim sukses pasangan Capres-Cawapres.