Menulislah dan Ayo Angkat Pena!!

Saatnya tulisan kita menginspirasi dan menggerakkan dunia. Meskipun hanya tiga kalimat dan satu paragraf, tulisan kita tetap bermakna. Tidak hanya dipublikasikan di buletin kampus, publikasikan juga tulisan kita di setiap ruang-ruang kampus, bahkan di media massa.

Demikian disampaikan Direktur Transform Institute Universitas Negeri Yogyakarta Hendra Sugiantoro dalam Training Jurnalistik yang diselenggarakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Balai RK Sapen, Yogyakarta, Ahad (7/6). Selain Hendra Sugiantoro, training jurnalistik dengan tema Menggagas Jurnalis Transformatif di Era Transisi Bangsa ini juga diisi Edo Segara (Humas KAMMI Pusat) dan Wildan Taufiq (INSAP Yogyakarta).

Menulis adalah potensi yang dimiliki siapa pun. Siapa pun bisa menulis asalkan memiliki komitmen dan tekat yang kuat. Dengan mengutip ungkapan salah seorang penulis bernama Wahtini, Hendra Sugiantoro menyemangati dan memotivasi peserta untuk bergegas angkat pena. “Ada rindu yang kusebut ‘azzam. Ayo angkat pena!,” teriak Hendra Sugiantoro. Di atas kertas, peserta pun dengan antusias menggerakkan penanya.

Meskipun listrik padam, training jurnalistik sepertinya tidak mengganggu pemaparan materi. Dengan keadaan yang gelap, Hendra Sugiantoro berusaha berdiri di tengah-tengah peserta dan terus-menerus memompa spirit menulis. Yang menarik, training jurnalistik ini berbeda dengan biasanya. Tradisi kepenulisan dalam Islam berusaha disingkap Hendra Sugiantoro dengan begitu apik.

“Jika membaca tulisan Salim A. Fillah dengan Fauzil Adhim, kita membaca karakter tulisan yang berbeda. Begitu pula dengan tulisan Anis Matta. Bentuklah karakter tulisan kita dengan membiasakan menulis. Menulis setiap hari satu alinea atau satu halaman tentu lebih bermakna. Dengan membiasakan menulis, kita membentuk karakter tulisan kita,” ungkap Hendra Sugiantoro.

Dalam training jurnalistik ini, Hendra Sugiantoro sepertinya tak bosan memotivasi peserta. “Di setiap tulisan kita, tulis nama kita dan sertakan identitas KAMMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pasang tulisan kita di papan-papan kampus. Saatnya meng-KAMMI UIN-kan UIN dengan tulisan-tulisan kita. Bersiaplah juga untuk merajai media massa,” papar Hendra Sugiantoro. Menurut rencana, training jurnalistik ini akan dilanjutkan dengan follow-up. (*)Share/Bookmark