HATI (QOLBU)
"Sampaikanlah ilmumu walau hanya satu ayat"
Inilah yang menggerakkan ku untuk menyampaikan apa-apa yang ku peroleh,sebuah pembelajaran dalam memaknai hidup dan penghidupan sesuai ridlo ILLAHI.
Semoga bermanfaat untuk hati-hati insan yang haus akan Ridlo ILLAHI.
HATI (QOLBU)
Hati dalam istilah islam di sebut al qolbu ,dalam arti yaitu mudah berubah-ubah (inqilab).
Dengan hati kita mampu memahami ,melihat,bahkan mendengar bagian bagian yang tak tersentuh zhahir. Hati kita merupakan pusat dari segala amalan yang akan kita perbuat, apakah niat “Lillahi ta’la” atau hanya ingin pamer/riya,
Rasulullah mengatakan bahwa di dada manusia ada segumpal darah, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu jika dia buruk maka manusia itupun menjadi buruk pula,dan segumpal darah itu adalah hati.
Adapun do’a Nabi Ibrahim dalam QS. As Syu ‘ara ayat 87-89 dan QS. Al Baqoroh ayat 10
87- dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
88- (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih
10- Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. ( Al Baqarah :10)
Inti nya yaitu bahwa kita senantiasa menjaga hati kita agar tetap bersih dan suci, terlepas dari segala macam penyakit hati.
" semoga ALLOH SWT menghapus segala penyakit hati,yang ada dalam diri kita,walupun itu hanya setitik . amien,…."
Al HAFIZH IBNU QOYYIM AL JAUZIYAH dan AL GHAZALI,membagi hati manusia kedalam tiga karakter (dikutif dari buku “menggapai qolbun saliim,bengkel hati menuju akhlaq mulia” karya KH.Abdullah Gymnstiar) yaitu :
1. HATI YANG SAKIT (QOLBUN MARIDH)
Perumpaan bagi orang yang hatinya sakit adalah ibarat cermin yang tidak terawat,sehingga penuh noktah-noktah (titik-titik) hitam.Mulanya mungkin satu noktah.Namun, dari hari ke hari noktah tersebut semakin bertambah.Akibatnya,setiap benda ,sebagus apa pun yang disimpan di depannya,akan tampak lain pada pantulan bayangannya.Bayangan benda itu akan Nampak buram dn lebih buruk dariaslinya.Apalagi yang bercermin di depannya,siapapun dia niscaya akan merasa kecewa.
Orang yang menderita qolbun maridh (hati yang sakit),akan sulit menilai secara jujur apa yang tampak di depannya.Melihat orang sukses timbul iri dengki; melihat kawan memperoleh karunia rezeki,timbul resah,gelisah,dan ujung-ujungnya menjadi benci.Naudzubillah,….sungguh malang dan kasihan orang yang tingkah lakunya seperti ini.Hal ini terjadi karena hatinya di biarkan sakit.
Adapun cirri lain dari hati yang sakit adalah ,ia sangat menyukai segala sesuatu yang bisa memudharatkan (membawa pada hal yang sia-sia) ruhaninya.Akan tetapi, ia sangat enggan terhadap santapan ruhani yang justru bermanfaat.Ia biarkan penyakit yang berbahaya karena enggan minum obat yang berguna.Sedangkan hati yang sehat dan selamat,akan menerima obat ruhani yang menyehatkan.Ia akan meninggalkan makanan ruhani yang menyesatkan dan membahayakan.
Didalam Qolbun maridh di satu pihak terdapat mahabbah (kecintaan) kepada Alloh,yaitu iman ,ikhlas dan tawakal kepada-NYA,Di pihak lain,terdapat rasa cinta terhadap hawa nafsu,rasa tamak untuk meraih kesenangan,mementingkan kehidupan dunia,dan hal-hal lainnya.
Rasululloh SAW Bersabda ,”Andaikan syetan-syetan itu tidak mengerubungi hati anak Adam,niscaya mereka dapat memandang kea lam malaikat yang ada di langit”. (HR Ahmad).
2. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
Hati yang mati adalah hati yang sepenuhnya dikuasai hawa nafsu,sehingga ia terhijab dari mengenal Tuhannya.Hari-harinya penuh kesombongan dan terhadap ALLOH.Ia sama sekali mau beribadah kepada ALLOH.Dia tidak mau menjalankan perintah dan smua hal yang diridloi-NYA.
Sungguh,ia telah berhamba pad selain Alloh.Bila mencintai sesuatu,ia mencintainya karena hawa nafsu.Begitu pula ia menolak,mencegah atau membenci sesuatu juga karena hawa nafsu.
Hawa nafsu telah menguasai dan bahkan menjadi pemimpin dan pengadilan bagi dirinya.Kebodohan dan kelalaian adalah sopirnya.Kemana saja ia bergerak,maka gerakannya benar-benar telah di selubungi oleh pola fikir meraih kesenangan duniawi semata.
Hawa nafsu telah sedemikian rupa menulikan telinganya,membutakan matanya,membodohkan akal pikiran,dan memporak porandakan nuraninya,sehingga ia tidak tahu lagi arah mana yang harus di tempuh,tidak tahu lagi mana yang hak dan mana yang bathil , na’udzubillahimindzaliik.
3. HATI YANG SELAMAT (QOLBUN SALIIM)
Orang yang memiliki hati yang selamat (qolbun saliim),hidupnya selalu penuh dengan dzikir dan istighfar.
Semua ini karena hatinya diselimuti mahabbah (kecintaan) dan tawakal kepada ALLOH. Oleh sebab itu keikhlasan menjadi hiasan hidupnya.Ia selalu ridlo dengan apa yang telah ALLOH SWT berikan kepadanya.
Keadaan hati orang ini bersih,putih , tidak ada noktah hitam dalam hatinya.Dengan begitu,cahaya ALLOH tidak akan terhalang masuk ke dalam hatinya.Hatinya selalu hidup. Ia tidak akan merasakan hampa dan kesepian.Mengapa begitu? Ia yakin Alloh selalu ada bersamanya dan memberikan yang terbaik.
Semakin bersih hati,hidupnya akan selalu di selimuti rasa syukur. Mendapat karunia apa saja,kendati sedikit,ia tidak akan habis-habisnya meyakini bahwa aemua itu adalah titipan ALLOH semata,sehingga amat jauh dari sifat ‘ujub (bangga diri) dan takabur.Persis seperti ucapan yang terlontar dari lisan Nabi Sulaeman A.S, tatkala dirinya dianugerahi ALLOH kelebihan ; “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-NYA)” (Q.S An-Naml 27:40)
Ujian dan persoalan yang menimpa , justru akan membuat kian merasakan indahnya hidup ini.Orang yang mengenal ALLOH dengan baik –berkat hati yang bersih- akan merasa yakin bahwa ujian adalah salah satu perangkat kasih saying ALLOH , yang membuat seseorang semakin bermutu.
Persoalan yang menghadang,akan menjadikannya semakin bertambah ilmu. Dengan persoalan itu,ia bertambah amalnya.Selain itu,permasalahan juga akan meningkatkan derajat seorang hamba ALLOH. Dengan begitu , ia menyadari bahwa persoalan adalah hal yang harus di nikmati dalam hidup ini.
Kelemahan dari hati sang insani adalah inqilab,yaitu mudah berubah-ubah. Dalam Riwayat ,Rosululloh SAW mengajarkan doa untuk keteguhan,yaitu :
“Yaa muqallibal qulub tsabbit qalbi ‘ala dinika wa tho’atika” ( “Wahai Yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-MU dan di atas ketaatan-MU”)
Menurut riwayat,hati kita ada di antara dua jari ALLOH . Jika DIA mau,hati kita akan diluruskan. Namin jika mau, DIA juga akan membelokannya. Ini berarti hati kita sepenuhnya ada dalam kehendak ALLOH. Lurus tidaknya hidup kita, tergantung kemurahan ALLOH kepada kita.
Yaa Rohman Yaa ROHIIM,…..
Wallohu’alam bish-showab
Salam Ukhuwah Islamiyah
“Hamba ALLOH”
Inilah yang menggerakkan ku untuk menyampaikan apa-apa yang ku peroleh,sebuah pembelajaran dalam memaknai hidup dan penghidupan sesuai ridlo ILLAHI.
Semoga bermanfaat untuk hati-hati insan yang haus akan Ridlo ILLAHI.
HATI (QOLBU)
Hati dalam istilah islam di sebut al qolbu ,dalam arti yaitu mudah berubah-ubah (inqilab).
Dengan hati kita mampu memahami ,melihat,bahkan mendengar bagian bagian yang tak tersentuh zhahir. Hati kita merupakan pusat dari segala amalan yang akan kita perbuat, apakah niat “Lillahi ta’la” atau hanya ingin pamer/riya,
Rasulullah mengatakan bahwa di dada manusia ada segumpal darah, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu jika dia buruk maka manusia itupun menjadi buruk pula,dan segumpal darah itu adalah hati.
Adapun do’a Nabi Ibrahim dalam QS. As Syu ‘ara ayat 87-89 dan QS. Al Baqoroh ayat 10
87- dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
88- (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih
10- Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. ( Al Baqarah :10)
Inti nya yaitu bahwa kita senantiasa menjaga hati kita agar tetap bersih dan suci, terlepas dari segala macam penyakit hati.
" semoga ALLOH SWT menghapus segala penyakit hati,yang ada dalam diri kita,walupun itu hanya setitik . amien,…."
Al HAFIZH IBNU QOYYIM AL JAUZIYAH dan AL GHAZALI,membagi hati manusia kedalam tiga karakter (dikutif dari buku “menggapai qolbun saliim,bengkel hati menuju akhlaq mulia” karya KH.Abdullah Gymnstiar) yaitu :
1. HATI YANG SAKIT (QOLBUN MARIDH)
Perumpaan bagi orang yang hatinya sakit adalah ibarat cermin yang tidak terawat,sehingga penuh noktah-noktah (titik-titik) hitam.Mulanya mungkin satu noktah.Namun, dari hari ke hari noktah tersebut semakin bertambah.Akibatnya,setiap benda ,sebagus apa pun yang disimpan di depannya,akan tampak lain pada pantulan bayangannya.Bayangan benda itu akan Nampak buram dn lebih buruk dariaslinya.Apalagi yang bercermin di depannya,siapapun dia niscaya akan merasa kecewa.
Orang yang menderita qolbun maridh (hati yang sakit),akan sulit menilai secara jujur apa yang tampak di depannya.Melihat orang sukses timbul iri dengki; melihat kawan memperoleh karunia rezeki,timbul resah,gelisah,dan ujung-ujungnya menjadi benci.Naudzubillah,….sungguh malang dan kasihan orang yang tingkah lakunya seperti ini.Hal ini terjadi karena hatinya di biarkan sakit.
Adapun cirri lain dari hati yang sakit adalah ,ia sangat menyukai segala sesuatu yang bisa memudharatkan (membawa pada hal yang sia-sia) ruhaninya.Akan tetapi, ia sangat enggan terhadap santapan ruhani yang justru bermanfaat.Ia biarkan penyakit yang berbahaya karena enggan minum obat yang berguna.Sedangkan hati yang sehat dan selamat,akan menerima obat ruhani yang menyehatkan.Ia akan meninggalkan makanan ruhani yang menyesatkan dan membahayakan.
Didalam Qolbun maridh di satu pihak terdapat mahabbah (kecintaan) kepada Alloh,yaitu iman ,ikhlas dan tawakal kepada-NYA,Di pihak lain,terdapat rasa cinta terhadap hawa nafsu,rasa tamak untuk meraih kesenangan,mementingkan kehidupan dunia,dan hal-hal lainnya.
Rasululloh SAW Bersabda ,”Andaikan syetan-syetan itu tidak mengerubungi hati anak Adam,niscaya mereka dapat memandang kea lam malaikat yang ada di langit”. (HR Ahmad).
2. HATI YANG MATI (QOLBUN MAYYIT)
Hati yang mati adalah hati yang sepenuhnya dikuasai hawa nafsu,sehingga ia terhijab dari mengenal Tuhannya.Hari-harinya penuh kesombongan dan terhadap ALLOH.Ia sama sekali mau beribadah kepada ALLOH.Dia tidak mau menjalankan perintah dan smua hal yang diridloi-NYA.
Sungguh,ia telah berhamba pad selain Alloh.Bila mencintai sesuatu,ia mencintainya karena hawa nafsu.Begitu pula ia menolak,mencegah atau membenci sesuatu juga karena hawa nafsu.
Hawa nafsu telah menguasai dan bahkan menjadi pemimpin dan pengadilan bagi dirinya.Kebodohan dan kelalaian adalah sopirnya.Kemana saja ia bergerak,maka gerakannya benar-benar telah di selubungi oleh pola fikir meraih kesenangan duniawi semata.
Hawa nafsu telah sedemikian rupa menulikan telinganya,membutakan matanya,membodohkan akal pikiran,dan memporak porandakan nuraninya,sehingga ia tidak tahu lagi arah mana yang harus di tempuh,tidak tahu lagi mana yang hak dan mana yang bathil , na’udzubillahimindzaliik.
3. HATI YANG SELAMAT (QOLBUN SALIIM)
Orang yang memiliki hati yang selamat (qolbun saliim),hidupnya selalu penuh dengan dzikir dan istighfar.
Semua ini karena hatinya diselimuti mahabbah (kecintaan) dan tawakal kepada ALLOH. Oleh sebab itu keikhlasan menjadi hiasan hidupnya.Ia selalu ridlo dengan apa yang telah ALLOH SWT berikan kepadanya.
Keadaan hati orang ini bersih,putih , tidak ada noktah hitam dalam hatinya.Dengan begitu,cahaya ALLOH tidak akan terhalang masuk ke dalam hatinya.Hatinya selalu hidup. Ia tidak akan merasakan hampa dan kesepian.Mengapa begitu? Ia yakin Alloh selalu ada bersamanya dan memberikan yang terbaik.
Semakin bersih hati,hidupnya akan selalu di selimuti rasa syukur. Mendapat karunia apa saja,kendati sedikit,ia tidak akan habis-habisnya meyakini bahwa aemua itu adalah titipan ALLOH semata,sehingga amat jauh dari sifat ‘ujub (bangga diri) dan takabur.Persis seperti ucapan yang terlontar dari lisan Nabi Sulaeman A.S, tatkala dirinya dianugerahi ALLOH kelebihan ; “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-NYA)” (Q.S An-Naml 27:40)
Ujian dan persoalan yang menimpa , justru akan membuat kian merasakan indahnya hidup ini.Orang yang mengenal ALLOH dengan baik –berkat hati yang bersih- akan merasa yakin bahwa ujian adalah salah satu perangkat kasih saying ALLOH , yang membuat seseorang semakin bermutu.
Persoalan yang menghadang,akan menjadikannya semakin bertambah ilmu. Dengan persoalan itu,ia bertambah amalnya.Selain itu,permasalahan juga akan meningkatkan derajat seorang hamba ALLOH. Dengan begitu , ia menyadari bahwa persoalan adalah hal yang harus di nikmati dalam hidup ini.
Kelemahan dari hati sang insani adalah inqilab,yaitu mudah berubah-ubah. Dalam Riwayat ,Rosululloh SAW mengajarkan doa untuk keteguhan,yaitu :
“Yaa muqallibal qulub tsabbit qalbi ‘ala dinika wa tho’atika” ( “Wahai Yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-MU dan di atas ketaatan-MU”)
Menurut riwayat,hati kita ada di antara dua jari ALLOH . Jika DIA mau,hati kita akan diluruskan. Namin jika mau, DIA juga akan membelokannya. Ini berarti hati kita sepenuhnya ada dalam kehendak ALLOH. Lurus tidaknya hidup kita, tergantung kemurahan ALLOH kepada kita.
Yaa Rohman Yaa ROHIIM,…..
Wallohu’alam bish-showab
Salam Ukhuwah Islamiyah
“Hamba ALLOH”