Gambaran Intelektual Mahasiswa

Sebuah perkembangan intelektual yang memang harus dimiliki setiap mahasiswa di kalangan kota pelajar. jangan sampai kita sebagai seorang Mahasiswa yang notebanenya pemuda yang kritis, dan berintelek menjadi sebuah nama saja. Bagaimana usaha untuk bisa menjadi Mahasiswa yang memang mempunyai kemampuan dan potensi lebih di kalangan muda, karena kita sebagai calon penerus pemimpin-pemimpin bangsa ini, tidaklah sepatutnya untuk menguasai banyak hal dan memperluas wawasan kita.INTELEKTUAL???

Membahas tentang intelektual, sangat berhubungan dengan daya imajinasi seseorang dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya melalui media. Media itu bisa saja didapatkan melalui bacaan dan informasi yang ada baik buku, televisi, surat kabar dan yang lebih canggih lagi yaitu dengan internet. Sumber-sumber informasi yang menambah wawasan dan referensi itu akan menimbulkan daya intelektual yang bangkit di kalangan pemuda, terutama mahasiswa. Mahasiswa sebagai pendobrak dan melahirkan aktivis-aktivis hendaknya memiliki daya intelek yang bisa menghidupkan semangat Nasionalis dalam bangsa dan negara.

Keadaan yang ada sekarang, mahasiswa memiliki pengetahuan yang kurang akan referensi dan intinya di situ adalah mereka kurang dalam membaca buku yang kaya akan ilmu dan pengetahuan. Bagaimana mereka bisa menjadi intelek yang akhirnya cuma menjadi sarjana yang menganggur dan juga akan menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Di sinilah mereka harus bermain dalam aktivitas kampus yang bukan hanya sekedar mencari ilmu yang diterangkan dosen saja, namun juga mengikuti berbagai aktivitas yang mendapat menambah pengetahuan dan keterampilan.

Sebagian mahasiswa ada yang tidak tahu pengarang ataupun penulis terkenal yang dapat menambah pengetahuan dan referensi untuk mengembangkan daya intelektualnya. Salah satu contoh kasus, ada beberapa mahasiswa yang ditanya tentang “Balai Pustaka” (penerbit buku pertama di Indonesia), mereka banyak yang menjawab tidak tahu dan malah menyangka Balai Pustaka itu adalah Balai Bahasa. Dapat disimpulkan begitu sedikit pengetahuan mereka tentang buku bacaan ataupun pengarang dan penerbit yang dianggap sangat penting dalam mereferensi sebuah buku.

Mahasiswa adalah calon intelekual yang seharusnya mengerti akan situasi bangsa dan negara serta memperbanyak pengetahuannya di berbagai bidang. Mereka harus lebih berpikiran rasional (akal) dan lebih berani dalam menyatakan fakta serta realita yang ada. Mereka juga harus memiliki wawasan yang luas dalam mengatasi suatu problema atau berbagai peristiwa yang memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan dan kemajuan dari bangsa dan negara. Tanpa adanya aspirasi dan masukan dari mahasiswa melalui aktivis dan gerakan, maka negara ini akan mengalami stagnasi karena suara mahasiswa yang mewakili generasi muda memiliki arti yang cukup dalam.

Sebagai pencetak intelektual, peran kampus juga sangat penting. Kampus sebagai wadah mencari ilmu bukan hanya memberikan sekedar materi dan teori yang membosankan tetapi membangkitkan daya nalar bagi mahasiswanya. Daya nalar yang tinggi membangkitkan gairah dan semangat seorang mahasiswa dalam mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya dan haus akan ilmu. Mereka tidak akan puas dengan apa yang telah didapatkan dari dosen yang mengajar, tetapi akan mencari lebih banyak pengetahuan dai buku, televise, surat kabar dan internet. Media yang sangat banyak ini seharusnya harus lebih digunakan dan dimanfaatkan dengan baik, karena sangat banyak terdapat pengetahuan di dalamnya.

Berbagai gerakan intelektual dalam mahasiswa biasanya disalurkan melalui sebuah wadah gerakan mahasiswa ataupun sebuah organisasi kemahasiswaan mulai dari politik sampai agamais. Berbagai organisasi mahasiswa ini, mengembangkan wawasan dan daya inteleknya melalui diskusi ataupun bertukar pikiran. Mereka akan menampung suara dari anggota dan mahasiswa lainnya. Melalui diskusi ini, akan membangkitkan pikiran yang rasional dan sesuai dengan konseptual yang ada, serta mengasah otak dalam berbagai isu yang berkembang. Adanya isu, maka akan memulai kritikan secara rasional dengan fakta dan data yang telah didapatkan dari sumber-sumber dan referensi yang ada. Pola pikir yang kritis sangat diperlukan oleh mahasiswa dalam mengembangkan nalar dan intelektualnya.

Cara lain dalam mengembangkan intelektual mahasiswa adalah dengan menulis. Menulis membuat kita kaya akan imajinasi, tetapi memulai menulis sangat membutuhkan semangat yang besar apalagi bagi pemula. Mempelajari banyak buku dan referensi lainnya, akan memperkaya tulisan itu sendiri. Melalui tulisan, berbagai kritikan dan pendapat dapat disalurkan dengan lepas dan leluasa. Tulisan juga didapat dari imajinasi yang bukan hanya khayalan semata tetapi melalui usaha.

Intinya, sebagai mahasiswa yang akan menjadi intelek dan memiliki wawasan yang luas, jangan sampai ilmu dan pengetahuan yang didapat hanya tinggal dan hilang begitu saja. Menerapkan ilmu adalah cara tepat bagi seorang intelek untuk menyongsong hari ke depan. Mahasiswa adalah calon-calon intelek masa depan yang bisa mengubah bangsa dan Negara kea rah yang lebih baik. Oleh sebab itu, sebagai mahasiswa perluaslah referensi dan sumber-sumber bacaan dari manapun juga, dan tidak terbatas melalui buku saja. Semoga apa yang saya tulis kali ini bisa bermanfat bagi para pembaca semuany, sekian terimakasih....