Bagaimana Membina Ranting?

Bermunculan pertanyaan dalam angan saya untuk menuliskan ini, mengingat amanah yang telah di berikan kepada kami setelah pasca pelantikan, bahwa tanggung jawab yang kami emban tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Namun kami selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan impian yang di harapkan banyak orang.

Fortasi telah kita lalui bersama, banyak sekali kendala-kendala dan hambatan-hambatan yang selalu menghadang kita. Namun semangat perjuangan IPMawan dan IPMawati semuanya sangat membara. Sebuah tanggung jawab bagi kita semuanya setelah berubahnya nama IRM menjadi IPM, keputusan Muktamar yang di Laksanakan di Solo kemarin memutuskan bahwa kita harus mulai konsentrasi mengurusi Ranting, maksudnya objek pokok kita adalah di tataran Pelajar.

Dari sini muncul berbagai permintaan dari Sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Klaten. Untuk memperkenalkan dan membumikan IPM di kalangan pelajar harus ada pendekatan-pendekatan yang mana mereka para kader kita tidak di ambil oleh salah satu organisasi lainya. Kita harus bisa memperkuatkan ideologi Ke IPMan kepada siswa dan siswi di Sekolah Muhammadiyah Khususnya.

Sebuah renungan yang hadir dalam pikiran saya adalah, tanggung jawab mendidik dan membina ranting IPM di Seluruh penjuru dan khususnya di PR IPM Klaten. Banyak sekali keinginan para guru Pimpinan Daerah untuk membina langsung Pimpinan Ranting Sekolah Muhammadiyah setempat. Agar para kader ini tidak lepas dengan adanya ideologi IPM dan Muhammadiyah Khususnya.

Kita harus membimbing bagaimana sikap mereka sebagai seorang Pelajar Muhammdiyah, apa peran yang mereka lakukan sebagai Pelajar Muhammdiyah, dan bagaimana mereka bisa membuat sebuah jaringan di pemerintahan. Ini tanggung jawab kita bersama wahai Pimpinan Daerah.

Tapi ketika melihat prosedur keorganisasian bahwa yang namanya Pimpinan Derah itu membimbing Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Cabang memimpin dan membina IPMawan dan IPMawati pimpinan Ranting setempat. Itu prosedur yang benar, Tapi melihat kenyataan di lapangan, bahwa Pimpinan Cabang belum bisa membina dan merangkul kader di Pimpinan Ranting.

Memang sudah ada dari Pimpinan Cabang yang sudah bisa membina Ranting setempat, tapi hanya ada beberapa saja, seharusnya ini sebagai contoh yang sangat luar biasa bagi Pimpinan Cabang yang lainnya. Bagaimana IPM bisa berkembang jika yang bergerak hanya Pimpinan Daerah saja, terus kalo emang yang melakukan semuanya hanya Pimpinan Daerah, lalu apa tugas dan peran Pimpinan Cabang di buat?

Ayo kawan-kawan IPMawan/IPMawati mari kita kembali ke koridor keorganisasian untuk emnghidupkan PImpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Kabupaten Klaten Khususnya. Saya harap semua teman-teman mempunyai ideologi yang benar-benar kuat, ayo tetep semangat untuk berjuang di jalan yang benar.

Pesan dari KH. A Dahlan : Silahkan kamu mau jadi apa, tapi jangan sampai kamu melupakan Muhammadiyah, maksudnya kita mau menjadi siapa dan apa, janganlah sampai kita melupakan Muhammadiyah yang sebentar lagi melaksanakan Mukatamar 1 Abad di Jogja nanti, kami tunggu partisipasi dari temen-temen semuanya, arigato gozaimasu...