Sebar Umpan, Pancing Target
NEMBAK, nggak, nembak, nggak. Uhh, bingung. Dia bakalan nembak nggak ya? Pasalnya, sudah lama banget pedekatenya. Para pasien Aime kan sudah pengin buru-buru mengecap manisnya cinta. Bosen dong kalau "digantung" terus-terusan.
Sabar, gals. Sebab, ada pepatah lama di kitab cowok empu Amor. Bunyinya, nembak cewek nggak semudah bikin keris. Eh, salah! Maksudnya, nggak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, Aime bakal ngebocorin rahasia baru di kitab cewek Amor. Kalo ternyata, kaum Venus bisa mancing si Mars untuk nembak lho. Caranya?
Substitution
Manfaatin pemain cadanganmu. Eits, maksudnya cowok lain yang juga ada hati sama kamu. Kamu bisa mengalihkan perhatianmu dari target ke target cadangan. Dan, bikin seolah-olah gebetanmu itu nggak sengaja lihat kamu jalan bareng si cadangan. Kalau dia protes, berarti dia memang punya hati sama kita. Tinggal kita bilang kalau kita ini kaum bebas. Jadi, bebas jalan sama siapa aja. Tapi, kalau reaksi nggak muncul dari bibirnya, bisa jadi dia malah mendem rasa sesalnya. Itu berarti waktunya kita ganti strategi perang yang di bawah, Non.
Change Action
Well, cara yang ini rada susah. Kamu harus pasang topeng lumayan lama. Pura-pura bete banget kalau ketemu sama dia. Diajak jalan? Tolak langsung. Begitu juga kalau dia mendekat. Langsung aja alesan kalau kamu lagi sibuk ngerjain tugas. Nah, kalau serius, pasti dia bakal maksa. Tapi, jangan terlalu strength ya. Kalau dia udah maksa, ini waktunya kamu mancing dia. Bikin obrolanmu jadi superserius. Kamu bisa tanyain kejelasan sikapnya selama ini sama kamu.
Wonder Power
Nggak mau jadi wanita yang dijajah pria kan. Makanya, sekarang waktunya kamu nentuin sikap. It means kamu yang pegang kendali, gals. Ajak dia jalan ke tempat favoritmu yang kamu tahu banget dia bakal ogah diajak. Misalnya nih, ajak dia seharian ke toko hewan peliharaanmu. Atau, minta ditemenin ke salon khusus cewek. Yang lama ya, he he he... Ketulusannya nemenin kamu nunjukin seberapa besar perhatiannya padamu.
Check His Reaction :
Adem Ayem
Dia bukannya jealous pas ngelihat kita jalan sama orang lain. Malahan, dia cuma nanya soal PR sama kita. Wah, tenang. Cowok itu masih punya potensi buat meneruskan perjuangannya. Dia sebenernya suka banget sama kamu. Cuma, dia masih ogah tunduk sama undang-undang pacaran. Waktunya kita mengumbar visi dan misi kita tentang pacaran. Yakinkan kalau orang pacaran bakal lebih banyak mengecap manisnya ketimbang menjilat pahitnya.
Beralih Topik
Iseng-iseng kita tanyain soal pacaran sama dia. Tapi, dia malah bilang, "Ha, pacaran? Ha ha ha." Itu tanda lampu merah buat jadian sama dia. Bisa aja dia deketin kamu karena dia ngerasa nyaman sama kamu. Atau bahkan kamunya yang kegeeran menyikapinya. Jangan putus asa, gals. Kan masih ada pemain cadangan. Ups!
Keceplosan
Di sela-sela berdebat, dia nggak sengaja bilang, "Kemarin jalan sama siapa? Cowok mana itu yang berani deketin pacarku?" Yuhui! Ini berarti kamu bisa selancari hatinya tanpa ada hambatan. Sembilan puluh lima persen dia bakal nembak kamu deh. Tinggal tunggu tanggal mainnya. Kalau sudah gini, kamu tinggal ngepasin tanggal jadianmu ya. Biar makin romantis, kalau perlu undang Aime jadi saksi. He he he... (*/det/Pontianakpost)
Sabar, gals. Sebab, ada pepatah lama di kitab cowok empu Amor. Bunyinya, nembak cewek nggak semudah bikin keris. Eh, salah! Maksudnya, nggak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, Aime bakal ngebocorin rahasia baru di kitab cewek Amor. Kalo ternyata, kaum Venus bisa mancing si Mars untuk nembak lho. Caranya?
Substitution
Manfaatin pemain cadanganmu. Eits, maksudnya cowok lain yang juga ada hati sama kamu. Kamu bisa mengalihkan perhatianmu dari target ke target cadangan. Dan, bikin seolah-olah gebetanmu itu nggak sengaja lihat kamu jalan bareng si cadangan. Kalau dia protes, berarti dia memang punya hati sama kita. Tinggal kita bilang kalau kita ini kaum bebas. Jadi, bebas jalan sama siapa aja. Tapi, kalau reaksi nggak muncul dari bibirnya, bisa jadi dia malah mendem rasa sesalnya. Itu berarti waktunya kita ganti strategi perang yang di bawah, Non.
Change Action
Well, cara yang ini rada susah. Kamu harus pasang topeng lumayan lama. Pura-pura bete banget kalau ketemu sama dia. Diajak jalan? Tolak langsung. Begitu juga kalau dia mendekat. Langsung aja alesan kalau kamu lagi sibuk ngerjain tugas. Nah, kalau serius, pasti dia bakal maksa. Tapi, jangan terlalu strength ya. Kalau dia udah maksa, ini waktunya kamu mancing dia. Bikin obrolanmu jadi superserius. Kamu bisa tanyain kejelasan sikapnya selama ini sama kamu.
Wonder Power
Nggak mau jadi wanita yang dijajah pria kan. Makanya, sekarang waktunya kamu nentuin sikap. It means kamu yang pegang kendali, gals. Ajak dia jalan ke tempat favoritmu yang kamu tahu banget dia bakal ogah diajak. Misalnya nih, ajak dia seharian ke toko hewan peliharaanmu. Atau, minta ditemenin ke salon khusus cewek. Yang lama ya, he he he... Ketulusannya nemenin kamu nunjukin seberapa besar perhatiannya padamu.
Check His Reaction :
Adem Ayem
Dia bukannya jealous pas ngelihat kita jalan sama orang lain. Malahan, dia cuma nanya soal PR sama kita. Wah, tenang. Cowok itu masih punya potensi buat meneruskan perjuangannya. Dia sebenernya suka banget sama kamu. Cuma, dia masih ogah tunduk sama undang-undang pacaran. Waktunya kita mengumbar visi dan misi kita tentang pacaran. Yakinkan kalau orang pacaran bakal lebih banyak mengecap manisnya ketimbang menjilat pahitnya.
Beralih Topik
Iseng-iseng kita tanyain soal pacaran sama dia. Tapi, dia malah bilang, "Ha, pacaran? Ha ha ha." Itu tanda lampu merah buat jadian sama dia. Bisa aja dia deketin kamu karena dia ngerasa nyaman sama kamu. Atau bahkan kamunya yang kegeeran menyikapinya. Jangan putus asa, gals. Kan masih ada pemain cadangan. Ups!
Keceplosan
Di sela-sela berdebat, dia nggak sengaja bilang, "Kemarin jalan sama siapa? Cowok mana itu yang berani deketin pacarku?" Yuhui! Ini berarti kamu bisa selancari hatinya tanpa ada hambatan. Sembilan puluh lima persen dia bakal nembak kamu deh. Tinggal tunggu tanggal mainnya. Kalau sudah gini, kamu tinggal ngepasin tanggal jadianmu ya. Biar makin romantis, kalau perlu undang Aime jadi saksi. He he he... (*/det/Pontianakpost)