Salah Kaprah Istilah Populer

Kata “populer” sering salah makna dalam bahasa indonesia padahal kata tsb lagi digadang-gadang untuk nunjukan peluang menang baik oleh tim sukses, simpatisan, pengamat maupun lembaga survey. Tokoh populer yg saya maksud bukan cuma capres-cawpres tapi juga tokoh-tokoh yg berada di sekeliling mereka yg sering wara-wiri di media massa. Dalam bahasa inggris ada tiga kata yaitu “well-known”, “popular” dan “notorious” dg makna yg sama tapi konotasi sangat beda. Sayangnya kosa kata indonesaia hanya punya satu kata yaitu populer yg persis sama dg ngetop, tenar, masyhur, terkenal, kesohor. Para ahli bahasa indonesia sekarang rupanya lagi tidur panjang malas mengembangkan kosa kata dari unsur serapan asing khususnya bahasa inggris yg jadi bahasa utama di dunia sekarang ini. Tidak giat seperti tahun 70-an dan 80-an yg dimotori oleh Yus Badudu cs.

Setau saya dalam bahsa inggris “Well-known” berarti terkenal dalam arti umum. Lalu dibagi dua menjadi “popular” yg berarti terkenal dan disukai banyak orang atau terkenal dg konotasi positif. Lawannya adalah “notorious” yg berarti terkenal dan dibenci orang banyak atau terkenal karena kejahatan/keburukannya. Maka bila kita bicara dlm bahasa inggris dg orang asing yg paham betul bahasa tsb maka kita akan gunakan kata “popular” atau “notorious” untuk menilai ketenaran seseorang.

Contoh paling extrim jaman perang dunia ada dua tokoh terkenal, adalah Winston Churchill disebut tokoh populer dan lawannnya adalah Adolf Hitler sbg tokoh notorious. Juga contoh extrim di kitab suci alquran ada dua tokoh paling terkenal yaitu Nabi Muhammad dan Firaun, yg satu popular yg satu notorious. Di Indonesia sekarang ada Mama Lauren dan Dewi Persik dan Tukul yg terkenal ( nah kadar popular dan notorious mereka masing-masing silakan anda ukur sendiri ya…). Jaman orde lama ada kelompok sangat terkenal yaitu PKI yg pasti notoroius dan lawannya adalah Bung Karno yg sangat popular.

Mudah-mudahan ahli-ahli bahasa indonesia kita kembali giat kembangkan bahasa indonesia supaya perbendaharaan kosa kata terus meningkat. Dan di masa kampanye pilpres 2009 ini banyak tokoh “populer” yg kita gebyah uyah pokoknya terkenal. Entah terkenal baiknya atau terkenal jahatnya sejarahlah yg akan bicara mau dicap popular atau notorious…? siapa mereka dan masuk golongan tenar yg bagaimana, kita semua yg akan menilai bukan?

Nah untuk berlatih menilai marilah kita jajal sebut tokoh-tokh mana yg popular dan mana yg notorious. Dg catatan menilailah dg kejujuran hati tanpa maksud menjatuhkan tokoh tersebut (kecuali kalo emang sudah jahat dari sononya mau bilang apa yah, salah sendiri doyan berbuat jahat, ya nggak…?).