Rangkul Dunia Muslim, Obama Tak Lupa Sebut Indonesia

Aplaus hangat bergemuruh di Universitas Kairo Mesir, Kamis (4/6), tatkala Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama membuka pidatonya dengan mengucap Assalamualaikum. Setelah itu, kalimat demi kalimat meluncur lancar dari bibirnya, menyerukan sebuah babak baru hubungan umat muslim dunia dengan AS.

Tak lupa, Obama yang punya nama tengah Hussein, menegaskan hubungannya dengan Islam, di mana sang ayah berasal dari keluarga muslim Kenya. Obama juga menceritakan masa kecilnya di Indonesia, di mana setiap Subuh dan Maghrib, ia mendengar suara azan. Indonesia ia lukiskan sebagai ”negeri di mana umat kristiani bisa beribadah dengan bebas di tengah rakyat yang mayoritas muslim.”
Kini, berdiri sebagai pemimpin negara yang punya masa lalu buruk dengan dunia muslim, Obama menawarkan sebuah babak baru, hubungan baru saling menghormati dan tidak berlandaskan kecurigaan di antara mereka. Obama juga menegaskan bahwa hanya ada satu pilihan dalam mewujudkan perdamaian Israel dan Palestina yaitu dalam kerangka dua negara yang sederajat dan hidup dalam perdamaian dan keamanan.
Pidato ini bernilai penting karena menegaskan sikap baru pemerintahan AS dalam berhubungan dengan warga muslim dunia dan juga dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki hubungan AS dengan negara-negara muslim di dunia dan di Timur Tengah yang memburuk pascaserangan 11 September 2001.
”Selama hubungan kita didefinisikan melalui berbagai perbedaan yang ada, kita akan bisa mengalahkan siapa saja yang menyemai kebencian dan bukannya perdamaian,” tegas Obama. ”Saya datang di sini di Kairo untuk mencari babak baru antara AS dan masyarakat muslim di seluruh dunia,” tegasnya. ”Lingkaran prasangka dan ketidakpercayaan harus diakhiri,” imbuhnya.