Pernyataan Sikap IPM Makassar

Atas nama pelajar Indonesia, kami menyatakan duka yang sedalam-dalamnya telah matinya pendidikan di Indonesia.



Hari ini kita kembali menyaksikan derai air mata Ribuaan sodara-sodara kita yang tidak lulus Ujian Nasional.



Pendidikan kini telah menjadi monster besar yang menakutkan bagi jutaan ribu pelajar2 Indonesia, tidak ada lagi ruang kemerdekaan bagi mereka.



Pemerintah dalam hal ini DIKDASMEN ingin meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan memberikan standarisasi secara Nasional tentang nilai kelulusan itu sendiri.



Ada masalah besar dengan dunia pendidikan kita saat ini.



Hajatan pemerintah untuk malakukan satandarisasi Nasional tidak di barengi dengan perangkat2nya. Sebut saja fasilitas antar sekolah negeri dengan sekolah swasta sangat jauh berbeda, Mana lagi dengan kondisi sodara2 kita yang jauh dari teknolgi sebut saja di pedalaman tentu fasilitasnya lebih tidak memadai.



Dengan kondisi seperti ini teman pelajar kita di paksa untuk mencapai standarisasi yang telah di tentukan oleh pemerintah dengan beradu kompetisi dengan sekolah2 lain.



Sungguh sangat ironis proses belajar siswa selama 3 tahun hanya di nilai dari 3-5 hari dan dengan 3-6 mata pelajaran, tanpa memandang aspek Skill kognitif, Psikomotorik, Avektif dari siswa tersebut selama menuntut ilmu di bangku sekolah.



Pernahkakah kita membayangkan...............................



Besarnya anggaran yang di keluarkan oleh pemerintah untuk mengatasi penddikan kita ternyata belum mampu menjawab permasalahan2 pelajar hari ini.



belum lagi fenomena menjamurnya bimbingan2 belajar. Hadirnya bingan belajar seakan bahwa pelajar serta masyarakat kita tidak percaya dengan apa yang telah di dapatkan pada bangu pendidikan.



Pagi buta pelajar kita sudah berkemaas2 manuju sekolahnya menuntut ilmu sampai pukul 2 siang, setelah itu mereka harus ikut bimbingan belajar lagi pada sore hingga malam harinya. Bukankah itu bentuk ke tidak percayaan siswa terhadap apa yang di dapatkannya di sekolah.



kami atas nama Pelajar Muhammdiyah Kota Makassar menegaskan:

1. Kepada pemerintah dalam hal ini DIKDASMEN untuk mengkaji ulang tentang standarisasi UN dengan mempertimbangkan aspek Fasilitas2 Sekolah
2. Meminta dengan hormat kepada seluruh Stakeholder pendidikan untuk melakukan perbincangan serius demi terjadinya transformasi keilmuan di bangku sekolah.
3. Meminta kepada teman2 IPM se antero nusantara untuk melakukan aksi solidaritas bersama menolak partik2 UN yang nota bene adalah pembodohan penilaian terhadap proses belajar siswa.



Semoga Allah meridhoi perjunang kami,

“HiDuP Di JaLaN-NyA aTaU MaTi SyAhId”



Salam Perjuangan Dari Kota Daeng

Hormatku







Hasanuddin Andi Hasdir

NBA: 23.22.7339