Disukai dan Dibenci Penonton

(WHANDI.NET) Sekarang nggak hanya demam berdarah n’ virus flu babi aja yang mewabah, buktinya aja banyak nich program-program reality show yang menyerang para pemirsanya. Mulai dari kalangan remaja, hingga ibu-ibu rumah tangga. Nggak heran deh kalau hampir tiap malam minggu, para RSH (reality show holic) pada nimbrung di ruang TV buat nongkrongin reality show favoritnya.

Mungkin karena alur ceritanya yang membuat para pemirsa terkesan. Salah satu yang jadi penggemar Termehek-mehek adalah dara cantik bernama lengkap Vela Adriana ini. Alasannya karena emang sedang trend, sehingga doski pun gak mau ketinggalan ikutan nonton. Dan ternyata emang nggak rugi nonton reality show yang mengharu biru itu. Sependapat dengan Vela, kali ini Tri Wulandari mengemukakan alasannya atas kegemarannya menonton program reality show yang biasanya ditayangkan sore hari.

”Bagi aku reality show itu mampu menghibur, di saat aku sedang ingin melepaskan lelah dan penat, cuz udah belajar selama seminggu penuh sich?” ujar cewek yang ngendon di Trans Kalimantan ini sambil tersenyum. Tapi, menonton program reality show nggak selamanya menguntungkan para pemirsanya. Buktinya aja nih cowok itam manis yang berstatus sebagai siswa di sekolah Bina Utama ini mengaku tidak suka menonton program reality show. Mengapa ya kira-kira? ”Kadang hampir sebagian cerita dari beberapa program reality show itu banyak direkayasa. Lihat saja banyak banget kejadian yang hampir sama kayak di sinetron, mulai dari adegan perkelahian hingga air mata yang berjatuhan,” tutur cowok yang mempunyai nama lengkap Ramadhan Marzan ini seriuse. Nggak hanya itu aja, menurut Rama, reality-reality show seperti itu dapat merugikan penonton, cuz acaranya kan jadi nggak real, nggak sesuai dengan anggapan para pemirsa yang menontonnya. ”Seharusnya reality show yang baik itu mempunyai unsur edukasi yang baik, sehingga nggak hanya hiburan saja yang didapat, melainkan pengetahuan yang dapat menambah wawasan kita sebagai generasi penerus bangsa,” tutupnya. (ghe/Pontianakpost)