Arti Kemandirian Bangsa bagi Sultan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan pentingnya kemandirian bangsa untuk mewujudkan kepentingan nasional. "Kemandirian bangsa harus mulai dibangun mulai saat ini," kata Sultan dalam orasi budaya ketika membuka Kongres XXVII Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Yogyakarta, Sabtu (6/6) malam.

Menurut Sultan dalam kongres bertema Membangun Kemandirian, Kesejahteraan dan kedaultan Bangsa, kemandirian bukan hanya kemandirian ekonomi, namun juga kemandirian di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bangsa ini adalah bangsa besar yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun karena tak mandiri kekayaan tersebut bisa menjadi milik bangsa lain. Bangsa ini tak mampu mengolah sumber daya yang dimiliki sehingga orang lain yang mengeruk kekayaan bangsa Indonesia.

"Mengutip kata-kata Bung Karno, ketika bangsa ini terombang-ambing diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengambil kebijakan untuk pembangunan bangsa," kata Sultan.

Ia mengatakan, pemimpin yang dipilih rakyat melalui sistem demokrasi harus mampu menciptakan kemandirian, yang selanjutkan mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. "Demokrasi bukanlah suatu tujuan, namun hanya merupakan cara untuk mencapai tujuan menciptakan kesejahteraan rakyat," katanya.

Dalam orasi budaya itu, Sultan mengingatkan pentingnya menempatkan keutuhan dan kedaulatan bangsa di atas segala kepentingan pribadi dan kelompok. "Ketika melaksanakan sistem demokrasi untuk memilih seorang pemimpin terkadang bangsa ini harus mempertaruhkan keutuhan dan kedaulatan bangsa," katanya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat HMI, Syahrul Efendi Dasopang mengatakan tema sentral yang mendasari semua agenda kegiatan dalam kongres adalah mewujudkan kemandirian bangsa. "Kongres ini merupakan partisipasi nyata HMI untuk mewujudkan kemandirian bangsa, Indonesia merupakan negara besar, namun tanpa kemandirian, bangsa ini akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembangunan," katanya.

Syahrul mengatakan, menjadikan bangsa ini mandiri merupakan tantangan yang harus dihadapi, "Bangsa Indonesia harus mandiri, sedangkan kemandirian tersebut harus dimulai sejak saat ini," katanya. Menurutnya, HMI menolak dengan tegas setiap kelompok baik itu organisasi maupun partai politik yang tidak mendukung arah kemandirian bangsa dalam rangka menjaga kedaulatan bangsa dan keutuhan bangsa Indonesia.